Mungkin banyak dari kita yang telah terlibat dalam industri migas tetapi belum mengetahui sejak kapan Indonesia mulai melakukan eksplorasi minyak dan gas di Indonesia.
Menurut situs web IPA (Indonesian Petroleum Association), eksplorasi minyak di Indonesia telah dimulai sejak tahun 1871. Ini diikuti dengan produksi komersial pertama pada tahun 1885, meskipun sebagian besar sumber daya alam tetap belum termanfaatkan sampai Indonesia merdeka dan menjadi republik pada tahun 1945.
Pada paruh pertama abad ke-20, tiga kelompok perusahaan yang bergabung di bawah kepemilikan asing mendominasi eksplorasi dan produksi: Shell / BPM, Stanvac, dan Caltex.Begitu Indonesia menyatakan kemerdekaannya setelah Perang Dunia II, pasukan penjajah Jepang yang semula menguasai minyak, ladang minyak, kilang dan pasokannya mengembalikannya kepada Pemerintah Indonesia. Sejak itu era baru eksplorasi dan produksi energi Indonesia dimulai.
UUD 1945 menetapkan bahwa "Semua sumber daya alam di Indonesia seperti tanah, air dan sumber daya alam lainnya dikuasai oleh negara dan akan dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kepentingan kesejahteraan rakyatnya". Sejak kemerdekaan Indonesia minyak dan gas telah memainkan peran penting dalam pembangunan ekonomi Indonesia. Pertamina yang diserahi tugas sebagai kepanjangan tangan Pemerintah dalam mengelola migas dibawah Ibnu Sutowo telah membuat industri migas Indonesia maju pesat. Pola kerjasama bagi hasil dengan perusahaan-perusahaan energi, baik asing maupun dalam negeri, untuk menemukan dan memproduksi minyak, gas dan panas bumi di Indonesia sempat menjadi contoh dan diterapkan di berbagai negara termasuk oleh Petronas Malaysia. Pada waktu itu banyak pegawai Petronas Malaysia yang dikirim ke Pertamina untuk belajar sistem bagi hasil dan menerapkannya di Petronas dengan sukses sampai sekarang.
Sebagaimana banyak hal lainnya di dunia, setelah mengalami kejayaan pasti akan tiba saat kemunduran dan dalam hal produksi minyak, Indonesia sudah mengalami kemunduran. Namun demikian, patut disyukuri bahwa produksi gas Indonesia masih bertahan bahkan mungkin saja akan lebih bergairah setelah sektor energi minyak, batubara dan nuklir mulai banyak dihindari oleh berbagai negara maju di dunia. Selanjutnya pertanyaannya adalah apakah hasil yang diperoleh dari produksi gas Indonesia telah benar-benar dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kepentingan kesejahteraan rakyatnya? Peran Pemerintah dan kita semualah terutama generasi muda yang akan bisa menjawab pertanyaan ini.Dalam hal rezki Kita wajib optimis sebagaimana perintah Allah berikut: "Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut kemiskinan. Kami lah yang akan memberi rezki kepada mereka dan juga kepadamu. Sesungguhnya membunuh mereka adalah suatu dosa yang besar." QS-17 ayat 31. Namun Allah tidak akan merubah nasib suatu bangsa sebelum bangsa itu sendiri merubah apa yang ada dalam dirinya.