top of page
  • Gambar penulisHelfia

Penilaian Resiko bagian Terpenting dalam Keselamatan Bekerja

Kecelakaan selalu terjadi ketika seseorang tidak mengetahui adanya bahaya yang mengancamnya. Oleh karena itu di dalam industri migas setiap pekerjaan harus selalu dimulai dengan mengenal bahaya-bahaya yang mungkin ada atau timbul dan melakukan penilaian resiko serta cara-cara untuk pencegahan atau memitigasinya. Jika hal ini tidak dilakukan maka resikonya bisa sangat fatal dan menjadi penyesalan yang tak kunjung hilang.


Pada kesempatan kali ini saya ingin berbagi pengalaman tentang pentingnya melakukan penilaian resiko sebelum bekerja. Untuk itu saya ingin mulai dengan memperkenalkan lebih dulu proses pendinginan gas alam pada sebuah kilang LNG. Gas alam dengan temperatur 35 derajat C diturunkan dalam tiga tahapan. Pertama dengan menggunakan air laut atau udara sampai temperatur 25 derajat C. Kemudian dengan menggunakan refrigeran propan sampai temperatur -35 derajat C. Terakhir dengan menggunakan multicomponent refrigerant (MR) sampai termperatur -160 derajat C yaitu temperatur penyimpanan LNG pada tekanan atmosfir.


Peristiwanya terjadi di kilang LNG yang menggunakan air laut sebagai pendingin. Air laut dialirkan dengan pompa raksasa melalui pipa yang diameternya seukuran tinggi laki-laki dewasa. Setiap pipa penyalur air laut ini dilengkapi dengan penyaring raksasa yang dikenal dengan sebutan Hayward Strainer. Pembersihan dan perbaikan strainer sudah menjadi hal rutin di sini. Pada hari naas itu ada pekerjaan perbaikan Hayward Strainer. Seorang mekanik melakukan pemeriksaan melalui sebuah manhole dengan melongok ke dalam Hayward Strainer. Saat itu pompa air laut dimatikan oleh operator. Tetapi tanpa disadari oleh si mekanik ternyata strainer ini masih bergerak sangat pelan berputar. Tiba di manhole si mekanik tetap tidak menyadari adanya bahaya ini. Selanjutnya strainer yang berukuran setinggi orang ini menjepit kepala si mekanik dan membuatnya meninggal dunia seketika.


Hayward Strainer yang masih tetap berputar meskipun pompa air laut sudah dimatikan tentunya selalu terjadi setiap pompa air laut baru dimatikan. Sayangnya hal ini dianggap biasa dan tidak berbahaya bagi si mekanik karena gerakannya yang sangat pelan. Dia mengabaikan kekuatan strainer ini meskipun pelan gerakannya. Kemungkinan lain adalah si mekanik tidak melakukan identifikasi bahaya dan analisa resiko sebelum memulai pekerjaannya.


Di dalam sebuah sistem ijin kerja yang baik, pekerja wajib melakukan identifikasi bahaya dan melakukan analisa resiko sebelum memulai pekerjaan. Sebuah Risk Matriks dapat dibuat untuk memberikan gambaran tingkat keseriusan resiko yang dihadapi. Dalam gambar di atas terlihat ada dua faktor dalam menentukan tingkat resiko yaitu Severity (Keparahan) dan Likelihood (Kemungkinan terjadi). Jika insiden memiliki tingkat kemungkinan terjadi sangat tinggi dan tingkat keparahan juga tinggi maka pekerjaan itu termasuk dalam kategori HIGH RISK (Resiko Tinggi) demikian juga sebaliknya. Dengan demikian manajemen bisa lebih fokus dalam melakukan pengawasan pekerjaan yang memiliki resiko tinggi.

7 tampilan0 komentar
bottom of page