Dalam pengelolaan kilang di lingkungan industri migas (minyak dan gas bumi) hal yang paling penting tetapi sering kurang mendapat perhatian cukup adalah masalah yang berkaitan dengan isu process safety. Mengapa demikian? Bukankah setiap orang yang bekerja di lingkungan migas mengerti betapa berbahayanya bahan-bahan yang dikelolanya? Semestinya perhatian mereka lebih serius.
Faktor terpenting dalam hal ini adalah berkaitan dengan budaya keselamatan kerja di perusahaan tersebut serta tingkat pengetahuan dari pekerja yang mengelola migas. Masalah process safety tidak kasat mata seperti halnya occupational safety yang mudah untuk diamati langsung oleh orang awam sekalipun. Isu process safety baru menjadi penting setelah seorang yang mengerti sifat-sifat bahan yang dikelolanya beserta resiko-resikonya. Sebagai contoh bagi seorang yang tidak mempunyai pemahaman yang cukup tentang gas, dia akan menganggap sebuah peristiwa kebocoran gas dari flange atau bonnet valve sebagai hal biasa. Tetapi di mata seorang yang berpengalaman dan tahu sifat-sifat gas tersebut akan segera bertindak mengamankannya.
Budaya keselamatan kerja dalam perusahaan sangat membantu terciptanya kondisi ini. Jika setiap orang di dalam perusahaan memiliki komitmen untuk selalu bekerja dengan mengutamakan keselamatan maka akan selalu ada orang yang mengingatkan atau menghentikan kegiatan yang dinilainya tidak aman. Untuk itu setiap orang pada setiap lini wajib mendengarkan dan menindaklanjuti masukan dari setiap orang tanpa merendahkan atau mengabaikannya.
Kebiasaan-kebiasaan baik seperti melakukan safety tool box talk setiap pagi hari dengan pembicara bergiliran dari masing-masing kelompok merupakan salah satu upaya yang bisa meningkatkan budaya keselamatan kerja. Selain itu perlu juga safety meeting bulanan yang melibatkan seluruh pekerja lini depan. Dalam safety meeting bulanan itu manajer bisa berbagi tentang record safety, fokus safety atau safety campaign bulan ini, memberikan penghargaan kepada anggota yang memberi kontribusi positip atas pembudayaan keselamatan kerja, berbagi tentang berbagai lessons learn dari lingkungan sendiri maupun dari tempat lain.
Seringkali seseorang abai terhadap keselamatan kerja bukanlah karena yang bersangkutan sengaja melanggar tetapi lebih disebabkan kurangnya pengetahuannya tentang bahaya yang bisa terjadi. Melalui safety tool box talk, safety meeting serta berbagai training safety hal ini bisa dihindari. Pada umumnya jika mereka telah diberi bekal yang cukup tentang bahaya dan pencegahannya maka mereka akan lebih patuh dalam mengikuti prosedur atau ketentuan-ketentuan yang berlaku di perusahaan. Tentu saja indakan tegas tetap diperlukan jika ada yang terbukti sengaja melakukan sebuah pelanggaran yang serius atau bisa berakibat fatal.